Minggu, 30 November 2014

Pengaturan htacess codeigniter

Pada artikel hari ini, manuksare.blogspot.com akan berbagi tentang cara pengaturan htaccess codeigniter untuk menghilangkan index.php. Artikel ini mempunyai dua sumber referensi, yaitu dari user guide Codeigniter dan dari salah satu artikel tutorial-webdesign.com. Berikut penjelasan masing-masingnya :

Tutorial membuat library sendiri di Codeigniter (CI)

codeigniter.pngPada artikel ini kita akan membahas tentang cara membuat library sendiri di Codeigniter (CI). Codeigniter sebagai salah satu framework PHP yang cukup mudah untuk digunakan dan dipelajari mempunyai beberapa fitur, salah satunya adalah fitur library. Library merupakan sebuah class yang nantinya bisa kita gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam pengembangan aplikasi web kita. Namun kadang kita merasa perlu untuk membuat library sendiri, karena merasa library bawaan codeigniter tidak memenuhi kebutuhan kita dalam pembuatan web. Ellislab pun sebagai pengembang codeigniter menyadari akan hal itu. Maka mereka menyediakan sebuah cara bagi kita untuk membuat library sendiri.

Sabtu, 29 November 2014

Menambah Menu Admin di Wordpress

wplogoblue-stacked-rgb.pngKembali lagi bersama manuksare.blogspot.com. Pada artikel ini manuksare akan membahas tentang cara menambah menu admin di wordpress. Maksudnya adalah pada saat kita menggunakan wordpress self-hosting (versi community), kita ingin menambah satu atau beberapa menu pada halaman admin yang kita miliki. Artikel ini merupakan saduran dari blog milik kang Vebri Dores. Saya ucapkan terima kasih sebelumnya karena saya mendapatkan banyak hal seputar wordpress, termasuk artikel ini.

Object Oriented Programming pada javascript

Pada artikel ini akan dijelaskan sedikit tentang Object Oriented Programming pada javascript. Artikel ini merupakan saduran dari blog milik mas Tito Pandu Brahmanto dengan melakukan beberapa perubahan yang mungkin diperlukan. Langsung saja ke topik.

JavaScript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang mendukung konsep Object Oriented Pogramming (OOP) seperti bahasa C++ atau java. Walau begitu, JavaScript tidak mengharuskan kita untuk menggunakan OOP setiap saat. Kita bisa saja membuat program tanpa berorientasi objek, tapi jika kita membangun aplikasi besar, penggunaan OOP ini sangat disarankan.

Kamis, 27 November 2014

Belajar LESS : Pengenalan Part 3

Ini merupakan lanjutan dari Pengenalan Less Part 2, di part sebelumnya telah dibahas tentang Variabel, Mixin dan parameternya, serta operasi. pada part ini akan dibahas mengenai fungsi warna, nested rule serta cara mengimpor file LESS, langsung saja ke topiknya.

Fungsi Warna

LESS menyediakan beberapa fungsi warna berikut ini:
  1. darken() dan lighten(), digunakan untuk menambahkan warna hitam dan putih (lebih gelap dan lebih terang)
  2. saturate() dan desaturate(), untuk menentukan sebuah warna lebih "berwarna" atau "grayscale"
  3. fadein() dan fadeout(), untuk menambah atau mengurangi transparansi
  4. spin(), digunakan untuk memodifikasi rona (hue) warna
Jika, misal, kita ingin membuat warna garis pinggir (border color) menjadi desaturasi untuk mendapatkan warna yang mendekati grayscale, maka kita bisa menggunakan desaturate seperti dibawah ini:

@WarnaGaris: desaturate(@WarnaTiga, 100%);

Bahkan kita bisa memanfaatkan output dari hasil operasi suatu warna kedalam operasi warna lainnya, seperti dibawah ini:

@WarnaGaris: darken(desaturate(@WarnaTiga, 100%),20%;

Semua operasi warna bisa menggunakan warna (Hex) atau persentase sebagai parameternya, kecuali spin. spin menggunakan bilangan bulat (integer) antara 0 sampai dengan 255 dan tidak menggunakan persentase untuk memodifikasi rona (hue) warna, misal:

@WarnaGaris: spin(@WarnaTiga, 100);

Nested Rule

Ketika kita merancang suatu halaman web yang kompleks menggunakan CSS, kadang kita akan dihadapkan pada seleksi berantai (atau ada yang menyebutnya parent child, ada yang menyebutnya pewarisan) untuk elemen tertentu dalam DOM. Nested Rule didalam LESS digunakan untuk menyederhanakan penulisan nama selektor yang panjang menjadi lebih sederhana dan mudah. Didalam LESS kita bisa menempatkan suatu selektor didalam selektor lainnya. Hal ini membuat pewarisan (nest) menjadi lebih jelas dan lebih pendek. Dibawah ini contoh pewarisan atau pengelompokan CSS standar:

#header {
      border-width: 1px
}
#header h1 {
      font-size: 20px;
      font-weight: bold;
      color: #ddd
}
#header h1 a {
     text-decoration: none;
}
#header h1 a:hover {
     color: #dfe

     border-width: 2px
}

Perhatikan contoh kode penulisan CSS standar diatas. Sebenarnya ketika kita menuliskan turunan selektor yang hanya satu atau dua turunan, hal ini masih dipahami dan mengerti dengan baik. Namun ketika jumlah selektor turunan dari selektor utama sudah mencapai 4 sampai 5 selektor, masalah sudah mulai bermunculan, dari mulai penulisan yang lebih panjang, dan visualisasi penyusunan hirarki yang tidak nyaman dilihat alias berantakan. Dengan LESS kita dengan mudah menuliskan pengelompokan utama dan kemudian menuliskan turunannya didalam kelompok utama. Misal, kode contoh diatas kita modifikasi menjadi aturan pewarisan LESS dengan meniru struktur DOM, sehingga menjadi seperti dibawah ini;

#header {
     border-width: 1px;
     h1 {
        font-size: 20px;
        font-weight: bold;
        color: #ddd;
        a {

            text-decoration: none;
            &:hover {
                color: #dfe;
            }
        }
    }
}

Jika kita perhatikan contoh kode aturan pengelompokan LESS diatas, ada satu bagian yang berbeda dalam penulisan pseudo-class. Untuk penulisan pseudo-class kita menggunakan simbol "&" yang bisa berarti "ini" atau "dan".


Namun, Nested Rule untuk preprocessor LESS berefek pada kenyamanan penulisan sintak didalam teks editor. Ketika saya mulai menuliskan sintak-sintak CSS dengan prepocessor LESS, hampir semua teks editor yang digunakan tidak mampu menampilkan visualisasi syntax-highlighter yang nyaman untuk diperhatikan, terutama dari sisi pewarnaan sintak, saya bahkan merasa pewarna sintak LESS sangat kacau ketika menggunakan pseudo-class. Ini menjadi perkerjaan rumah para pengembang plugin teks editor untuk menciptakan syntax-highlighter khusus preprocessor LESS.

Mengimpor File LESS

Akhirnya, ini biasanya dilakukan sebagai langkah terakhir yaitu dengan mengimpor file LESS. Membagi file-file LESS sesuai dengan penggolongan tertentu adalah cara terbaik dari pada Anda harus menuliskannya hingga 5000 baris dalam satu file.
Mengimpor satu file ke file lainnya didalam LESS sangatlah sederhana, yaitu:

@import "warna.less";

Bahkan kita dapat menghilangkan ekstensi LESS dengan hanya menuliskan:

@import "warna";

Kita dapat membagi-bagi file LESS sesuai relevansinya menjadi beberapa file terpisah. Mungkin kita bisa saja menggolongkan file-file LESS itu menjadi seperti dibawah ini:
  • CSS Reset atau Normalize
  • Warna
  • Huruf dan tipografi
  • Elemen-elemen UI
  • Style utama halaman
  • ...dan pengelompokan lain secara relevan sesuai aturan yang tergantung pada proyek Anda
Sebagai contoh, anda dapat melihat bagaimana developer Twitter Bootstrap membagi-bagi file LESS kedalam beberapa file sesuai kelompoknya. Hal seperti ini akan terlihat lebih profesional dan lebih mudah dalam pengelolaan.
Anda mungkin berfikir bahwa menggunakan metode impor justru akan meningkatkan HTTP Request yang tidak perlu sehingga akan memperlambat waktu load halaman anda, dan itu betul! Namun kita harus ingat bahwa yang akan kita gunakan adalah file LESS sebagai bahan mentah yang kemudian dikonversi sehingga menjadi file CSS biasa. Jika kita memahami dengan baik, maka tidak peduli lagi, akan seberapa banyak file-file LESS itu digolongkan dan dipisahkan, karena pada akhirnya, semua bagian-bagian file LESS tersebut akan digabungkan menjadi satu file CSS baru melalui impor. Jadi, jangan takut melakukan impor. Karena hal ini akan sangat membantu kita dalam penyusunan struktur kode pada proyek yang sedang kita kerjakan.
Mungkin hanya itu saja Penjelasan tentang LESS, mulai dari part 1 sampai part 3 ini. Kurang lebihnya saya mohon maaf, wassalam.

Belajar Less : Pengenalan part 2

Ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai LESS. Mari kita lanjutkan Belajar Less : Pengenalan ini di part 2.


Skenario HTML


Jika compiler side-client sudah tersedia pada tag <head>, mari kita lanjutkan untuk mempersiapkan elemen objek HTML, seperti dibawah ini:

Rabu, 26 November 2014

Belajar Less : Pengenalan

LESS-Blogger.jpg


Pada artikel kali ini manuksare.blogspot.com akan membahas tentang belajar LESS : Pengenalan. Ini adalah sebuah prepocesor CSS yang dikembangkan oleh Alexis Sellier. Untuk membahas lebih lanjut tentang apa itu LESS, silahkan simak paragraf selanjutnya. Artikel ini diambil dari situs http://belajarblog012.blogspot.com/ dengan sedikit perubahan.


4 Script PHP Social Network Terbaik

social-network.jpgPasti banyak dantara kita ingin membuat jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, atau pun Google Plus, tapi hampir dikatakan tidak ada yang ingin membuat kode atau ngoding selama bertahun-tahun untuk bisa membuat script jaringan sosial mereka sendiri. Pada postingan ini, kita akan menemukan beberapa situs yang mempunyai script social network yang mirip seperti Facebook, Youtube atau Twitter. Check this out!


Selasa, 25 November 2014

Cara membuat pupuk organik cair

pupuk cair.jpg


Pada post ini saya akan membahas cara membuat pupuk organik cair. Pupuk organik kini memang cukup digandrungi dan lebih dipilih, mengingat harga pupuk organik yang lebih murah dibandingkan harga pupuk kimia. Selain itu pupuk organik juga mempunyai efek kesuburan yang lebih baik dibanding pupuk kimia. Pupuk organik cair disini adalah pupuk organik yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Larutannya lebih stabil dan tidak mengendap.


Belajar AngularJS : Membuat Hello World

Membuat Hello World
Pada post kali ini saya akan sedikit membahas tentang angularJS. AngularJS adalah sebuah framework Javascript yang dibuat dan dikembangkan oleh google. Saat ini semakin banyak developer yang menggunakannya. Saya bukanlah seorang master dalam bidang angularjs ini, saya hanya ingin berbagi apa yang saya bisa. Saya memberi judul pada post ini dengan nama : Belajar AngularJS : Membuat Hello World, yang berarti bahwa post ini merupakan tutorial yang sangat dasar. Walau sangat dasar semoga ini menjad fondasi bagi kita yang ingin menguasai angularjs.

Senin, 24 November 2014

Hama dan Penyakit pada Tanaman Kunyit

Kunyit2.jpgWalau tanaman kunyit dikenal sebagai tanaman yang kuat terhadapat serangan hama dan penyakit, bukan berarti kunyit tidak mempunyai hama / penyakit. Ada beberapa hama serta penyakit yang mungkin mengganggu tanaman kunyit, berikut penjelasan singkatnya :


Tips Budidaya Kunyit

Kunyit3.jpgPost pertama ini akan membahas tentang Tips Budidaya Kunyit. Kunyit, yang mempunyai nama latin Curcuma longaLinn, merupakan salah satu tanaman rempah asli dari Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai jamu, pelengkap bumbu masakan atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit digolongkan dalam kelompok Zingiberaceae (jahe-jahean). Kunyit mempunyai beberapa nama lokal, seperti Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura).